Promosi Doktor a.n. Sigit Wahyu Kartiko

Jumat, 13 Juli 2018, Program Pascasarjana Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menyelenggarakan ujian sidang promosi Doktor terbuka atas nama Sigit Wahyu Kartiko yang dipimpin oleh Prof. Dr. Nachrowi, M.Sc., M.Phil. sebagai Ketua Sidang.

Dr. Sigit Wahyu Kartiko, menamatkan pendidikan jenjang D3 dan DIV di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, dan jenjang Magister (S2) di Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, merupakan Staf Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, selama melakukan perkuliahan pada Program Doktor PPIA FEB UI beliau pernah meraih 3rd BEST Paper Award JAKI Accounting Paper Awards. Universitas Indonesia. 2015 dan 1st BEST Paper Award APBEC. Universitas Indonesia. 2018.

Dr. Sigit Wahyu Kartiko merupakan lulusan ke 56, beliau berhasil mempertahankan Disertasinya, dan dinyatakan lulus dengan predikat Sangat Memuaskan yang dipromotori oleh Hilda Rossieta, S.E., Ak., M.Comm., Ph.D (Promotor), Dr. Dwi Martani, S.E., Ak (ko-promotor 1), dan Dr. Trisacti Wahyuni (ko-promotor 2) yang berjudul:

“Pengaruh Tingkat Penerapan IPSAS Berbasis Akrual dan Kualitas Audit terhadap Tranparansi Keuangan Pemerintah: Implikasinya terhadap Investasi Asing dan Efisiensi Belanja”

dihadapan Dr. Sylvia Veronica Siregar, S.E., Ak (Ketua Penguji),Dr. Ancella A. Hermawan, MBA.,CA, Dr. Ratna Wardhani, S.E, M.Si., Ak, Dr. Ir, Mahjus Ekananda, M.M., M.S.E, dan  Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A., Ak., CA sebagai Anggota Penguji.

Abstrak

Penelitian ini menguji pengaruh penerapan IPSAS berbasis akrual (tingkat penerapan IPSAS berbasis akrual) dan kualitas Supreme Audit Institutions (SAI) terhadap transparansi keuangan pemerintah pusat. Penelitian ini juga menguji pengaruh tingkat penerapan IPSAS berbasis akrual dan kualitas SAI terhadap investasi langsung luar negeri (Foreign Direct Investment disingkat FDI) dan efisiensi belanja publik melalui transparansi keuangan.

Riset ini memanfaatkan publikasi laporan keuangan, survei lembaga International Budget Partnership (IBP), Government Finance Statistics IMF, dan indikator komposit kinerja pemerintah (administrasi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi, dan lingkungan) pada 71 pemerintah pusat selama periode 2008-2015 (460 observasi). Hasil estimasi model regresi menunjukkan bahwa tingkat penerapan IPSAS berbasis akrual dan kualitas SAI berpengaruh positif terhadap transparansi.

Hasil estimasi model moderasi menemukan bahwa kualitas SAI memperkuat implementasi akrual terhadap peningkatan transparansi. Implementasi akrual telah mendukung transparansi keuangan namun potensi masalah keagenan (Irwin, 2012) pada pengelolaan keuangan negara (misal: pengelolaan surplus/defisit) diatasi dengan peran penegakan dan monitoring dari SAI.

Hasil model regresi dengan metode 2SLS memperlihatkan bahwa tingkat penerapan IPSAS berbasis akrual dan kualitas SAI berpengaruh positif terhadap aliran FDI melalui transparansi keuangan. Sesuai konsep tata kelola publik bahwa investor lintas negaramemperhatikan kualitas publikasi keuangan pemerintah. Sedangkan pengaruh tingkat penerapan IPSAS berbasis akrual tidak signifikan dan kualitas SAI signifikan berpengaruh positif secara tidak langsung terhadap efisiensi belanja, namun pengujian sensitivitas menunjukkan pengaruh langsung tingkat penerapan IPSAS berbasis akrual dan kualitas SAI terhadap efisiensi belanja yang menjelaskan bahwa pengelolaan keuangan pemerintah memperhatikan langsung kualitas pelayanan publik (value for money).

Kata kunci:

Akrual, IPSAS, Lembaga Audit Tertinggi, Foreign Direct Investment, Efisiensi Belanja Publik